MenurutGaluh, di masa mendatang dibutuhkan pemimpin yang memiliki visi serta grit atau kegigihan untuk mewujudkan visinya tersebut. Visi adalah deskripsi atau gambaran tentang masa depan lebih baik yang dimiliki oleh setiap leader atau pemimpin untuk kelompoknya. Dengan kata lain, visi merupakan sesuatu yang ingin dicapai dikemudian hari.
KetikaAnda memasuki peran seorang pemimpin, Anda perlu memahami cara terbaik untuk menavigasi peluang baru ini. Semakin banyak waktu dan usaha yang Anda investasikan pada posisi tersebut sejak awal, semakin sukses Anda dan tim Anda nantinya. Ikuti langkah-langkah berikut untuk menjadi pemimpin yang efektif: 1. Pimpin dengan memberi contoh
1 Visi. Seorang pemimpin yang baik punya visi dan tujuan untuk masa depan. Mereka memiliki berbagai ide yang jelas dan menarik tentang masa depan. Ke arah mana mereka menuju, apa yang akan mereka lakukan untuk menuju ke tempat tersebut. Tak hanya itu, mereka juga punya perencanaan yang baik.
cash. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. "Seseorang yang bisa mengendalikan orang lain adalah orang yang kuat. Seseorang yang bisa mengendalikan dirinya sendiri adalah orang hebat", kata Filsuf Tiongkok, disimpulkan bahwa seseorang yang kuat dan hebat adalah dia yang mampu mengendalikan atau memimpin orang lain dan dirinya sendiri dengan baik. Dia tentu adalah seorang pemimpin. Menjadi seorang pemimpin merupakan keinginan sebagian besar orang, baik pemimpin dalam skala kepemimpinan yang kecil hingga skala yang lebih besar. Misalnya pemimpin dalam sebuah komunitas, lembaga, negara, organisasi besar hingga tingkat dunia dan sebagainya. Banyak cara yang dilakukan seseorang untuk mewujudkan keinginan tersebut. Dimulai dari cara-cara yang benar dan positif karena memang didasari oleh sebuah motivasi yang benar dan luhur, hingga melakukan yang sebaliknya, cara yang bertentangan dengan kebenaran dan keadilan karena memang pada dasarnya telah didasari oleh motivasi yang menyimpang dia yang benar-benar ingin menjadi pemimpin yang sesungguhnya baik dan benar akan mengetahui apa yang harus dimiliki dan dilakukannya untuk memberi dampak baik dan menguntungkan orang lain atas kepemimpinannya. Sebaliknya, dia yang memiliki motivasi yang salah cenderung menyalahgunakan kepemimpinannya sehingga hanya menyenangkan keinginannya sendiri namun menyakiti orang semua tergantung motivasinya, motivasinya tergantung karakter pribadinya dan manifestasi kepemimpinan ditentukan dari karakter dalam dirinya. Sejatinya, karakter seorang pemimpin yang sesungguhnya baik dan benar akan selaras dengan manifestasi kepemimpinannya. Dalam hal ini karakter yang secara khusus merujuk pada hati sang pemimpin dari seorang hambaMenurut kamus besar bahasa Indonesia KBBI, kata "hamba" berarti abdi atau budak belian. Dalam bahasa Inggris, "hamba" disebut "servant/slave". Dalam bahasa Yunani "doulos" dan dari asal bahasa yang lebih tua lagi bahasa Ibrani yaitu "Ebed" yang memiliki makna yang sama yaitu orang yang memiliki status sebagai pelayan atau budak, yang mana tugas utamanya adalah mengerjakan pekerjaan menurut kehendak tuannya dan tidak berbantah-bantah. 1 2 3 Lihat Worklife Selengkapnya
Ini adalah beberapa Tips Menjadi Seorang Pemimpin yang Baik Bagi Semua Orang Pemimpin yang baik adalah orang yang mau belajar dari kesalahan yang pernah terjadi, dan tidak pernah berhenti untuk mempelajari hal yang baru berada di sekitarnya. Jadi, bukan hanya pengalaman sendiri, tapi juga pengalaman orang lain. Setidaknya, kita pernah dipimpin sesorang, mana yang model terbaik, apa kekurangannya. Itu kita contoh kemudian kita sesuaikan. Potensi untuk menjadi pemimpin ada di dalam masing-masing individu, tergantung bagaimana individu tersebut dapat menggali potensi kemampuan memimpin tersebut sehingga dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari attitude, hingga menjadi inspirasi bagi orang lain. Setidaknya, mulai memimpin diri sendiri. Ada banyak sekali strategi gaya kepemimpinan yang dapat dipelajari, beberapa gaya tersebut adalah Kepemimpinan Birokrasi. Kepemimpinan Partisipatif. Kepemimpinan Transaksional. Kepemimpinan Delegatif. Kepemimpinan Otokratis. Kepemimpinan Melayani Servant. Kepemimpinan Transformasional. Kepemimpinan Karismatik. Manakah gaya kepemimpian yang selama ini sudah dilakukan? Terlepas dari itu semua, ada beberapa hal yang perlu dipelajari agar seseorang mampu menjadi seorang pemimpin yang baik. Tidak hanya kharismatik, seorang pemimpin yang berkharisma saja tidak cukup. Menjadi seseorang pemimpin dituntut untuk selalu belajar dan mampu menerapkan beberapa kriteria berikut ini 1. Pemimpin yang Baik Harus Memiliki Attitude yang Tidak Nyeleneh’ Pemimpin adalah orang yang selalu berinteraksi dengan orang lain, terutama dengan orang-orang yang dipimpinnya. Masing-masing orang yang berinteraksi tersebut memiliki karakteristik yang bermacam-macam. Baik dalam lingkungan pekerjaan maupun di luar pekerjaan. Maka dari itu, penilaian yang paling mencolok bagi seorang pemimpin adalah etikanya. Bagaimna tingkah lakunya, bagaimana tindakannya, baik attitude dalam profesionalitas, maupun etika moralnya. Oleh karena itu, sepintar apapun seorang pemimin, tapi etikanya selalu menyimpang dari adab dan ketentuan yang berlaku dalam suatu organisasi, maka akan tetap terlihat buruk. Perilaku ini meliputi tentang kinerja, kejujuran, tindakan kesopanan sosial, hingga kepedulian terhadap lingkungan dan responsif pada perubahan lingkungan. 2. Pemimpin yang Baik adalah yang Mau Dikritik dan Tetap Kritis Memang tidak ada yang sempurn a di dunia ini, namun semua orang berusaha menjadi sempurna. Maka dari itu, seorang pemimpin pasti memiliki kekurangan, mungkin terkait pelaksaan ide dan gagasan yang diusulkan. Maka dari itu, seorang pemimpin yang baik adalah yang mau terbuka untuk menerima kritikan, sanggahan, usulan dari orang lain. Dalam menentukan arah kebijakannya. Namun demikian, seorang pemimpin yang baik haruslah tetap kritis terhadap setiap masukan. Tidak semua masukan harus diterima mentah-mentah. Harus ditelaah, dikritisi juga. Apakah masukan itu sesuai dengan ide gagasan, apakah tujuannya demi kemajuan, ataukah hanya demi kebaikan si pengusul saja. Maka, perrlu proses yang dilakukan supaya masukan tersebut dapat dijadikan sebagai bahan yang dapat meningkatkan kualitas dari ide dan gagasan yang telah dikomunikasikan. 3. Pemimpin yang Baik Memiliki Hubungan yang Saling Menguntungkan Pada dasarnya setiap orang pasti mau berhubungan dengan orang yang bisa saling memberikan keuntungan. Apa gunanya memiliki relasi jika justru tidak menguntungkan. Orang lain, terutama bawahan akan selalu melihat manfaat apa yang diperolehnya ketika dipimpin. Tidak hanya semata materi atau uang, tapi juga berkaitan dengan ilmu dan rasa nyaman. Jika bisa saling menguntungkan begini, ide gagasan dan arahan yang diberikan oleh pemimpin akan diterima dengan baik. Bukan hanya lips service yang tidak akan bertahan lama. Bisa saja gagasan dan cara kepemimpinan yang tidak memberikan keuntungan atau hanya menguntungkan bagi pemimpin tetap diikuti, tapi itu hanya sementara. Tidak bisa menjadi pemimpin yang baik. 4. Pemimpin yang Baik Selalu Belajar dari Lingkungan Sekitar Ternyata menjadi seorang pemimpin tidak selalu harus memiliki orang jabatan. Hal ini dapat dilihat dari lingkungan dan kelompok. Bisa jadi, orang mau dipimpin karena memang orang itu benar-benar mengerti tentang lingkungandan kelompoknya. Semuanya sanggup diraih karena mampu membaca lingkungan sekitar dengan baik dan telah berkomunikasi dengan baik bersama tim sehingga dapat menawarkan solusi terbaik dalam setiap pemecahan masalah. 5. Pemimpin yang Baik Memiliki Wawasan Luas dan Selalu Belajar Ingin menjadi pemimpin di suatu tempat? Jangan hanya pahami tempat itu. Tapi juga pahami bidang lain, yang berkaitan dengan banyak hal. Karena menjadi pemimpin yang baik bukan hanya orang yang paham dengan jabatannya di lingkungan organisasi kerja, tapi juga tentang banyak hal lainnya. Untuk memperluas wawasan jangan hanya baca buku, informasi, atau diskusi tentang pekerjaan. Tapi juga baca dan gali informasi bidang lain. Dengan wawasan yang luas, komunikasi kepada rekan kerja atau orang yang dipimpin bisa berjalan luwes dan baik. Semakin terbuka pikiran dengan pengetahuan lainnya, semakin mudah menemukan solusi untuk memecahkan suatu masalah. 6. Pemimpin yang Baik Terlihat Menonjol Untuk terlihat menonjol, tak perlu menunggu mendapatkan jabatan. Dan, tidak perlu menginjak orang lain agar terlihat menonjol. Pola kepemimpinan seseorang akan tetap terlihat. Tinggal posisikan diri sebagai playmaker. Penggerak pekerjaan. Dengan begitu, orang tersebut akan tampak sebagai pemimpin’ di kelompok itu. Seperti yang sudah pernah disebutkan dalam peneltian yang dilakukan oleh Center for Creative Leadership dalam “World Leadership Survey“, bahwa suatu perusahaan ataupun organisasi akan selalu mencari individu unggul yang kolaboratif dan dapat diandalkan dalam sebuah tim untuk dijadikan sebagai pemimpin. 7. Pemimpin yang Baik Tidak Menutupi Kesalahannya Hanya orang yang berjiwa besar yang sanggup menjadi pemimpin. Karena, menjadi pemimpin tidak semudah yang dibayangkan. Diperlukan mental baja yang kuat karena harus berani menanggung malu dan pasang badan jika pernah melakukan kesalahan. Jika seorang pemimpin justru menutup-nutupi kesalahan yang dilakukan, dia akan kehilangan rasa hormat dari orang lain. 8. Pemimpin yang Baik Tidak Memberikan Apresiasi Pujian adalah kata-kata yang dinanti-nanti orang lain terhadap pencapaian yang telah mereka lakukan, terutama pujian dari pimpinan mereka. Oleh sebab itu, jadilah pemimpin yang tidak pernah melupakan prestasi anak-anak Anda. Kenapa? Karena, setiap pujian yang dilontarkan oleh seorang pemimpin akan menjadi cambuk bagi siapapun untuk lebih semangat dan solid dalam suatu organisasi atau kelompok, baik dalam keadaan baik ataupun buruk. Sehingga kinerja karyawan akan selalu mengarah ke arah positif. Sebuah penelitian yang dilakukan tahun 2015 mengenai alasan karyawan berhenti bekerja mendapatkan hasil bahwa 50% dari 7,200 orang resign karena merasa tidak dibutuhkan oleh pimpinan mereka. Oleh sebab itu, selalu perhatikan mereka dan berikanlah semangat yang lebih agar tim Anda tidak pernah kekurangan sumber daya manusia. 9. Pemimpin yang Baik Memiliki Kecerdasan Emosional yang Tinggi Unik dan sedikit orang yang tahu, bahwa menjadi seorang pemimpin bukan hanya menjadi orang yang paling pintar dalam berbagai bidang di dalam sebuah perusahaan dan organisasi. Dalam buku “Leaders Eat Last” pernah disebutkan pemimpin akan mendapatkan rasa hormat yang lebih tinggi jika mampu mengatur ritme emosi mereka terhadap bawahan, baik dalam masalah pekerjaan maupun kehidupan pribadi mereka. 10. Pemimpin yang Baik Tidak Ragu Suatu ketika, Anda sebagai pimpinan akan mendapatkan masalah dengan tingkat resiko yang tinggi. Pelajarilah tentang bagaimana nada berbicara, dan bahasa tubuh agar tetap terlihat profesional dan tidak ragu dalam mengambil sebuah keputusan. Pergi dan minumlah secangkir kopi hitam atau segelas air putih untuk menetralkan rasa khawatir, dan segera buat keputusan dengan bijak. Itulah tadi 10 tips tentang bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik. Merasa kesulitan? Teruslah berusaha dan lakukan yang terbaik. Karena, sebenarnya jiwa kepemimpinan berada dalam diri seluruh individu. Hanya waktu dan bagaimana Anda mengembangkan potensi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dari artikel di atas, dapat disimpulkan bahwa pemimpin yang baik pasti memiliki keinginan untuk terus belajar dan mengembangkan dirinya menjadi lebih baik. Baca Juga 7 Dasar Manajemen Sumber Daya Manusia Yang Harus Diketahui Setiap Profesional HR Memimpin Transformasi Budaya yang Berhasil Caranya Terhindar Informasi Hoax Lowongan CPNS 6 Tips yang wajib kamu tahu untuk Memulai Karir Sebagai Reporter Wawancara Sejawat Panduan Praktis untuk SDM
keinginan untuk menjadi seorang pemimpin memiliki peluang individual